(Memahami penggunaan ‘label’ oleh media massa)
“A leader of one of Indonesia's hardline Muslim groups has told his followers to
"prepare for war" after violent clashes with liberal Muslim
demonstrators.”
“Miss world sparks controversy – Female Muslim
protesters shout slogans during a protest against the Miss World beauty pageant
contest outside its main sponsor office, MNCTV in Jakarta on September 5.
Around 1,000 Islamic hardliners protested saying the event promoted
"smut and pornography."
“At least 10 buses departed from the
headquarters of the hard-line group Islamic Defenders Front (FPI) in the
Petamburan area of Central Jakarta on Friday morning to carry participants to a
mass gathering in downtown Jakarta.”
Tiga paragraf itu adalah potongan dari tiga
berita berbeda. Paragraf pertama didapat dari lead berita berjudul
"Indonesia hardliner's war threat" yang dimuat oleh kantor berita BBC,
2 Juni 2008. Paragraf kedua didapat dari
berita berjudul “Religious
fury alters Miss World in Indonesia” yang dimuat CNN,
27 September 2013, sementara potongan terakhir berasal dari berita berjudul “Busloads of people depart for
Monas from FPI headquarters” yang dimuat The Jakarta Post,
2 Desember 2016.
Dari tiga potongan
kecil berita itu kita bisa mencatat beberapa hal. Pertama, ketiga media
tersebut, baik koran nasional maupun kantor berita internasional, sama-sama
menggunakan istilah hardline(r). Mereka
kompak memilih “kelompok garis keras” sebagai kata ganti untuk Front Pembela
Islam (FPI). Kedua, ketiga potongan itu berasal dari tiga berita yang dimuat
pada periode yang berbeda. Ketiga paragraf itu berasal dari berita yang dimuat
pada tahun 2016, 2013, bahkan lebih dari sewindu lalu, 2 Juni 2008. Artinya,
penggunaan istilah “kelompok garis keras” untuk FPI sudah berlangsung lama.
Teman, inilah yang
disebut label. Kamus Bahasa Inggris Merriam-Webster mengartikan label sebagai “kata
atau frasa yang digunakan untuk menggambarkan atau mengidentifikasi suatu
hal/benda/orang”. Masih menurut kamus yang sama, label biasanya dipakai untuk
dua keperluan:
1.
untuk memberi informasi tambahan (sesuai arti
label tersebut menurut kamus)
2.
sebagai ephitet
Nah, ephitet sendiri memiliki beberapa arti,
yakni:
a)
kata atau frasa yang menemani atau
menggantikan hal/benda/orang
b)
kata atau frase yang bersifat meremehkan atau
menghina terhadap hal/benda/orang yang dirujuk, dan
c)
nama kelompok untuk menandakan posisi suatu benda
dalam genus atau grup yang lebih besar.
Jadi, bagaimana bila sebuah lembaga media
menyebut FPI dengan label hardline(r)?
Artinya, bagi lembaga media tersebut, FPI dipandang sebagai kelompok garis
keras.
Media massa adalah salah satu pihak (atau
memang) yang paling sering mengeluarkan label. Di media massa, mulai dari
radio, televisi, majalah, koran, dan situs berita online kita menemukan begitu banyak label bertebaran. “Pemimpin
yang dekat dengan rakyat”, “gubernur yang tegas”, “negara axis of evil”, “kelompok teroris” adalah sejumlah label yang sering
kita dengar/baca di media massa.
Dalam peristiwa dikuasainya kembali Aleppo
oleh pasukan Pemerintah Suriah, misalnya, banyak label bertebaran. Sebagian
media menyebut peristiwa itu sebagai “pembebasan”. Mereka yang menggunakan
label ini, sadar atau tidak, tentulah berpihak pada Pemerintah Suriah dan
koalisinya. Mereka menganggap Aleppo selama ini dalam cengkeraman kelompok
pemberontak –ini pun label pula—yang akhirnya bisa dibebaskan. Sementara, sebagian
media yang lain menyebut peristiwa itu sebagai “kejatuhan” Aleppo. Kelompok
media ini, sadar atau tidak, mendukung “pemberontak” dan kontra terhadap
Pemerintah Suriah saat ini. Media-media ini menganggap kelompok “pemberontak” sebagai
pihak yang benar sehingga ketika kelompok yang benar ini kalah, mereka
menggambarkannya sebagai “kejatuhan”.
Label, biasanya, sangat kualitatif dan
subjektif. Susah diukur. Susah ditentukan tepat atau tidaknya. Label lebih
sering dipakai untuk melayani sudut pandang dan keberpihakan yang sudah dipilih
oleh sebuah media saat memberitakan hal/peristiwa/figur tertentu.
So, jangan termakan oleh label ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar