“Itu, kan, media Barat!
Media Barat kok dipercaya.”
Pernah mendengar temanmu
berkata demikian? Atau mungkin kamu bukan hanya pernah mendengar, namun bahkan
bisa membayangkan mimik wajah temanmu itu saat mengatakan kalimat tersebut?
Media Barat kok dipercaya....
Ketika berhadapan dengan pernyataan demikian, banyak orang yang langsung meladeni argumentasinya. Ada yang setuju bahwa media Barat memang tidak bisa dipercaya. Mereka beberkan hal-hal yang dianggap menjadi “bukti”. Sebagian lagi menyebut media Barat bisa dipercaya. Tentu plus “bukti-bukti” penguat pula.
Atau, pernahkah kamu
mendapati seorang kawan yang mengatakan gaya hidupmu kebarat-baratan? Kamu
biasanya langsung sibuk membela diri. Kamu katakan dirimu tidak
kebarat-baratan. Tapi, pernahkah kamu bertanya, apa yang dimaksud “Barat”? Bukankah
bagi kita, Indonesia, negara seperti Myanmar dan Bangladesh juga sudah “barat”?
Apakah Myanmar dan Bangladesh adalah negara Barat?
Bukan.
Lalu, siapa negara-negara
Barat itu? Kalau disimak baik-baik, biasanya istilah “Barat” mengacu pada Amerika
Utara dan Eropa Barat. Rambo itu Barat. James Bond itu Barat. Padahal kalau
dilihat dari Amerika Serikat (AS), bukankah kita, Indonesia yang layak disebut Barat?
Yup, Barat bukan istilah
geografis. Ini istilah politik. Negara-negara Amerika Utara dan Eropa Barat,
yang secara politik bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
menganggap diri mereka Barat. Karena mereka Barat, maka semua negara lain
diberi label sesuai dengan posisi negara-negara itu ketika dilihat dari “Barat”.
Menggunakan cara pandang
demikian, maka mereka membuat istilah “Timur Dekat” (Near East) untuk menyebut bekas Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur
yang dulu menjadi satelitnya, seperti Bulgaria, Romania, Hungaria, Polandia, serta
mantan Cekoslovakia dan Jerman Timur.
Lalu, ada Timur Tengah (Middle East) yang biasanya merujuk pada
negara-negara di Semenanjung Arab dan sekitarnya (misalnya Iran di timur
semenanjung itu maupun Mesir yang ada di barat semenanjung tersebut).
Mengapa harus ada Timur Tengah?
Sederhana saja, karena negara-negara Barat punya istilah yang ketiga: Timur
Jauh (Far East). Tentu saja istilah
ini dipakai untuk menunjuk negara-negara yang paling jauh dari “Barat”, yakni
China, Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang.
Lha, Indonesia masuk
mana? Hayolo.... (*)
Peta diambil dari: http://geology.com/world/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar